Jejak Keluarga Kudus | Part II

5. Gereja Abu Serga

Abu Serga adalah gereja yang berada di kawasan Kairo Lama. Abu Serga merupakan kependekan dari nama Santo Sergius dan Bakhus, 2 orang prajurit dan martir dari Suriah yang menjadi pelindung bagi gereja ini. Konon, gereja Abu Serga dibangun di atas goa tempat Keluarga Kudus beristirahat. Mereka tinggal di sini selama 3 bulan lamanya. Goa tersebut masih dapat dikunjungi hingga sekarang, beserta dengan sisa-sisa jalanan kuno yang mereka tapaki dan sumur tempat mereka minum. 

Kini, seperti sebuah monumen, pada sekitar sumur itu tertulis: "Inilah sumur di mana Keluarga Kudus minum."

Selain karena kehadiran Keluarga Kudus, gereja Abu Serga juga dianggap penting bagi orang-orang Koptik karena merupakan tempat banyak uskup-uskup mereka ditahbiskan dan paus-paus mereka dipilih.

Tuhan Yesus, pada masa kanak-kanak Engkau beristirahat, minum, dan menapaki perjalanan bersama keluarga-Mu. Semoga keluarga-keluarga kristiani senantiasa bersatu dan saling mengasihi. Kami juga memohon rekonsiliasi dan kedamaian bagi keluarga-keluarga yang mengalami keretakan serta pencobaan. Amin. 

6. Gunung Al-Tayr

Gabal Al-Tayr yang berarti Gunung Burung-burung merupakan salah satu tempat ziarah Mesir yang dianggap paling penting. Tradisi menyatakan bahwa pada zaman dahulu, di sini berdiri satu kuil yang berhalanya dihiasi dengan 7 selubung penutup. Ketika Keluarga Kudus tiba di daerah ini, selubung-selubung berhala tersebut sobek dan berhalanya juga jatuh terlempar di hadapan Yesus. Melihatnya, imam-imam penyembah berhala beserta warga setempat menjadi marah dan mengejar Keluarga Kudus untuk menangkap mereka. Yesus meletakkan tangannya pada puncak Gunung Al-Tayr yang dengan sekejap terbelah menjadi 2 dan memberi naungan bagi Keluarga Kudus untuk bersembunyi.

Jika saat ini kita berkunjung ke Gunung Al-Tayr, kita masih bisa melihat goa tempat Keluarga Kudus beelindung, sebab tempat itu sekarang sudah menjadi sebuah gereja yang dipersembahkan untuk menghormati Perawan Suci. Santa Helena sendirilah yang mendirikannya.

Tuhan Yesus, Engkau sendiri sering menerima penolakan, bahkan hingga saat ini. Jika kami ditolak dan dijauhi, semoga kami terhibur oleh kehadiran-Mu yang selalu menerima. Amin.

7. El-Muharraq

Setelah melewati pelarian-pelarian panjang, Keluarga Kudus mendapat ketenangan dan istirahat di bukit El-Muharraq. DIbanding tempat lainnya, Keluarga Kudus tinggal paling lama di tempat iini, yaitu selama 6 bulan 5 hari hingga tiba saatnya Santo Yosef diberitahukan oleh malaikat untuk kembali ke Nazaret karena situasi yang sudah kembali aman. Setibanya Keluarga Kudus di bukit El-Muharraq, Santo Yosef mendirikan sebuah rumah sederhana dari pohon palem. 

Bertahun-tahun kemudian, rumah ini dibangun kembali menjadi gereja yang nantinya akan menjadi bagian dari biara dengan nama Perawan Suci. Gereja ini dianggap sebagai gereja pertama di dunia oleh orang-orang Koptik. Letak Muharraq yang secara geografis berada di tengah-tengah Mesir dianggap sebagai pemenuhan nubuat Nabi Yesaya: "Pada waktu itu akan ada mezbah bagi TUHAN di tengah-tengah tanah Mesir." (Yesaya 19:19) Konon, batu altar gereja ini merupakan batu tempat Yesus dahulu dibaringkan.

Tuhan Yesus, Engkau diungsikan ke Mesir tetapi pulang kembali ke Nazaret dengan aman sentosa. Hiburlah saudara-saudari kami yang terusir dari tempat tinggalnya. Semoga ketika kami sendiri merasa terasing dan kesepian, kami tetap berpengharapan pada dekapan kasih-Mu yang menghangatan. Amin. 

8. Tana Kirkos

Tradisi Gereja Ethiopia menyebutkan bahwa Keluarga Kudus sempat tinggal di pulau Tana Kirkos yang terletak di tengah-tengah danau Tana selama 3 bulan. Mereka tiba di sini ketika hendak kembali ke Nazaret. Para biaawan yang tinggal di Tana Kirkos mengaku bahwa mereka memiliki sebuah batu yang di atasnya tercetak jari kaki kanak-kanak Yesus. Selain kedatangan Keluarga Kudus, Tana Kirkos juga dianggap suci karena dipercaya tabut perjanjian pernah disimpan di sini sekama 600 tahun sebelum akhirnya dipindahkan ke Aksum. 

Umat setempat menganggap kedatangan Keluarga Kudus di Ethiopia sebagai pemenuhan nubuat Nabi Habakuk: "Aku melihat kemah-kemah orang Kusyan tertekan, kain-kain tenda tanah Midian menggetar." (Habakuk 3:7) Kusyan adalah nama lain dari orang-orang Ethiopia. 

Tuhan Yesus, Engkau peduli pada umat-Mu, bakan sampai yang terjauh sekalipun. Semoga kami juga peduli kepada saudara-saudari kami yang kurang diperhatikan dan terlupakan, sehingga kami tidak ragu untuk menghantarkan kasih-Mu kepada mereka. Amin.


Sebenarnya, masih banyak lagi tempat-tempat yang dipercaya pernah disinggahi Keluarga Kudus selama pengungsian ke Mesir. Ada yang menyebutkan sekitar 20 tempat, termasuk Zeitoun yang menjadi lokasi penampakkan Bunda Maria di hadapan ribuan massa Kristen dan non-Kristen pada tahun 1958. Namun, ada juga sumber-sumber yang hanya menyebutkan 6 tempat seperti dalam kalender Gereja Koptik. Dalam tradisi Gereja Ethiopia disebutkan bahwa selain ke Tana Kirkos, Keluarga Kudus juga pergi ke Aksum, Debre Damo, Waldiba, dan tempat-tempat suci lainnya.

Terlepas dari keaslian sejarahnya, kita sudah bersama-sama mensyukuri kerelaan Allah untuk berinkarnasi dan menjadi sama seperti kita, kecuali dalam hal dosa. Kita juga sudah berdoa bagi diri sendiri dan orang lain. Semoga setelah ini kita semakin diteguhkan dan semakin percaya bahwa dalam keadaan apapun, Allah sungguh beserta kita, sebab Allah kita adalah Immanuel.

Yesus yang aik, sekarang berakhir sudah pengungsian-Mu. Kini, Engkau bertumbuh dalam hikmat, dan semakin dikasihi oleh Allah danmanusia. Kami juga hendak melanjutkan hari-hari kami, Bimbinglah kami agar juga senantiasa bertumbuh dalam iman, harapan, dan kasih. Amin.

Untuk infografis orang kudus lainnya yang menarik dapat melihat di instagram @saintpedia

Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan“disarikan dan diterjemahkan oleh saintpedia: https://saintpediastory.blogspot.com/

Komentar

Postingan Populer