Bunda Maria Pengurai Simpul Masalah
Devosi Perawan Pengurai Simpul Masalah dimulai di Jerman sekitar tahun 1700. Atas perintah seorang imam di Ausgsburg, pelukis Johann Melchior Georg Schmittdner membuat lukisan Bunda Maria dengan diilhami kata-kata St. Ireneus dari Lyons.
Santo Ireneus (martir yang wafat tahun 202) dalam bukunya "Against Heresies" pernah mengatakan: Hawa, dengan ketidaktaatannya (dosa) mendatangkan kematian bagi dirinya dan seluruh umat manusia. Maria dengan ketaatannya (tanpa noda dosa) mendatangkan keselamatan bagi dirinya dan seluruh umat manusia. Oleh karena itu, ikatan simpul ketidaktaatan Hawa dilepaskan oleh ketaatan Maria. Apa yang terikat oleh ketidakpercayaan Hawa dilepaskan oleh iman Maria.
Lukisan Perawan Maria Pengurai Simpul ini kemudian dihormati sejak tahun 1706 di Ausburg, Jerman. Lukisan indah ini digantung di gereja kuno St. Petrus di Perlack, Augsburg, Jerman.
Devosi ini telah mewarnai kehidupan Rm. Jorge Mario Bergoglio, SJ (kini: Paus Fransiskus) sejak saat ia mengalami berbagai kesulitan; kegagalannya saat menjadi provinsial Serikat Jesus dan banyak problematika lainnya, tanpa terkecuali studi doktoralnya di Jerman yang mengganggu hatinya.
Di tengah kemelut hatinya, Rm. Bergoglio ini datang berdoa di sebuah gereja. Di tengah-tengah doanya ia terkagum-kagum akan sebuah lukisan bergaya Bavarian yang ada di hadapannya dengan gelar "Perawan Maria, Bunda Pengurai Simpul". Terdorong hiburan rohani ini, Romo Bergoglio berdoa menyerahkan permasalahannya pada Bunda Maria bagaikan simpul yang rumit itu, ia yakin Bunda akan menolongnya.
Setelah memutuskan untuk kembali ke Argentina, Rm. Jorge Mario Bergoglio pun membawa beberapa salinan lukisan tersebut dan kemudian memperkenalkan devosi Bunda Maria Pengurai Simpul ini. Tak disangka, devosi ini pun mendapat tempat di hati umat Katolik Argentina.
Melalui devosi ini, bersama Paus Fransiskus, umar beriman diajak untuk memohon doa perantaraan Bunda Maria untuk membantu menyelesaikan kesulitan-kesulitan hidup dan supaya dapat mengurai simpul-simpul yang menghalangi kita untuk bersatu dengan Allah.
Makna dalam lukisan Perawan Maria, Bunda Pengurai Simpul:
a. Burung Merpati
Burung Merpati dalam Kitab Suci menjadi simbol Roh Kudus. Melalui rahmat Roh Kudus, Maria menjadi Bunda Allah dan melalui Dialah ia menerima rahmat dan perkenanan.
b. Warna Pakaian Biru dan Merah
Bunda Maria berpakaian merah tua dan dibungkus dengan mantel biru tua. Warna-warna ini mewakili kejayaannya sebagai Ratu Alam Semesta. Warna merah secara klasik telah digunakan untuk menunjukkan kebangsawanan dan status tinggi. Mantel birunya juga menggambarkan kesetiaan, kedamaian, dan alam.
c. Menginjak Kepala Ular
Hawa jatuh dalam dosa digoda oleh ular (iblis) dan Maria sebagai Hawa baru melalui jasa salib Kristus telah meremukkannya (Kej 3:15). Maria menjadi lawan iblis yang ditakuti.
d. 12 Bintang dan Bulan
Halo 12 Bintang menjadi simbol yang tidak asing dalam Kitab Suci. Angka 12 terkait dengan 12 suku Israel (Perjanjian Lama) dan 12 rasul (Perjanjian Baru) simbol Bunda Maria sebagai Ratu Para Rasul. Nubuat tentang 12 bintang ini juga didapati pada Kitab Wahyu 12.
e. Para Malaikat
Ada 2 malaikat yang digambarkan membantu membawa simpul kepada Bunda Maria serta juga beberapa malaikatnya mengelilinginya menegaskan kembali gelar Bunda Maria sebagai Ratu Para Malaikat.
f. Malaikat Agung Rafael dan Tobias
Di bawah lukisan tampak St. Rafael Sang Malaikat Agung dan Tobias. Di mana Tobias dibimbing menemui ke Sarah untuk menjadikannya istri. Santo Rafael juga dikenal sebagai malaikat penyembuhan (Tobit 5-7).
Doa Bunda Maria Pengurai Simpul
Untuk infografis orang kudus lainnya yang menarik dapat melihat di instagram @saintpedia
Komentar
Posting Komentar