Kapel Suci Santa Cruz
Kisah pertama melibatkan seorang wanita dari Kubu yang jatuh sakit dan sudah sekian lama tidak dapat diobati. Suatu malam, ia bermimpi bertemu dengan laki-laki tua yang berkata kepadanya bahwa sebuah salib akan ditemukan di Bukit Malim.
Kisah kedua mengatakan kalau ada seorang anak perempuan dari komunitas Portugis bermimpi selama 3 malam berturut-turut kalau akan ada sebuah salib yang ditemukan di sana.
Kisah ketiga yang tercatat mengisahkan bahwa pada suatu hari warga setempat melihat cahaya yang memancar dari arah bukit. Ketika mereka memeriksa sumber cahaya, cahaya itu berasal dari salib yang terletak di atas bukit. Konon, ketika kapel dibangun kembali dan diberkati, cahaya tersebut kembali terlihat disertai dengan penampakan Bunda Maria.
Berdasarkan ketiga sumber tadi dapat disimpulkan bahwa Salib Suci dari Malim ditemukan oleh orang-orang Portugis dan Eurasia lain yang tinggal di Kubu dan Tangkera dengan bantuan orang-orang Melayu sebagaimana dikutip dari buku Rm. Manuel Pitando, Survival Through Human Values. Romo Manuel juga mengatakan bahwa kemungkinan salib ini adalah peninggalan dari komunitas Portugis-Eurasia pada masa pendudukan Belanda pada tahun 1641-1795. Saat itu, orang-orang Katolik mengadakan peribadatan secara sembunyi-sembunyi karena larangan dari pemerintah Belanda.
Sekitar tahun 1870-an, sebuah kapel kecil dari kayu dibangun. Pada tahun-tahun berikutnya hingga sekarang, kapel dibangun kembali dengan batu bata dan diperluas agar dapat menampung ribuan peziarah yang datang untuk merayakan Pesta Salib Suci. Belakangan, jalan menuju kapel juga sudah diaspal dan Goa Maria dibuat untuk peziarah yang ingin berdoa di bukit ini pada hari-hari biasa. Kapel Salib Suci dibuka bagi para peziarah setahun sekali pada pesta Salib Suci yang dipindah pada minggu kedua bulan September.
Mukjizat
Sebuah mukjizat terjadi pada Pesta Salib Suci di Kapel Santa Cruz, Malim, Malaka, pada 14 September 2019. Sekitar pukul 17.30, sesaat sebelum adorasi jam suci, seorang wanita, umat dari Gereja St. Petrusm tertabrak dan tertindih sebuah ambulans yang saat itu sedang parkir. Sepertinya saat itu rem tangan ambulans rusak dan membuatnya bergerak turun menabrak toko oleh-oleh dan wanita yang sedang berada di toko itu.
Para peziarah harus mengangkat ambulans untuk menarik wanita itu keluar. Wanita itu terluka sampai ada "kolam darah" karena kecelakaan itu. Ia pun segera dibawa ke rumah sakit, sembari para peziarah mendoakan doa rosario untuknya. Setelah Rm. Lionel memimpin adorasi jam suci, ia membawa Sakramen Mahakudus ke para peziarah dan tempat terjadinya kecelakaan itu, serta mendoakan wanita itu.
Di rumah sakit, dari serangkaian pemeriksaan, terlihat bahwa wanita itu tidak mengalami luka dalam. Secara ajaib, ia tidak mengalami patah tulang maupun kerusakan organ. Walaupun begitu, ia memang tetap merasakan sakit dan mengalami luka luar. Ia dirawat selama semalam di rumah sakit dan boleh pulang keesokkan harinya. Terpujilah Yesus Kristus yang sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus!
Untuk infografis orang kudus lainnya yang menarik dapat melihat di instagram @saintpedia





Komentar
Posting Komentar