Santo Sharbel Makhlouf

     

    Santo Sharbel merupakan salah satu orang kudus termahsyur dalam Gereja Maronit. Gereja Maronit adalah Gereja yang berkembang di daerah Libanon dan dalam persekutuan penuh dengan Paus Roma dengan kekhasannya menggunakan Ritus Suryani dan kehidupan monastiknya. 

    Sharbel lahir di Bekaa Kafra, Libanon, pada tanggal 8 Mei 1828. Ia adalah anak bungsu dari 5 bersaudara dan berasal dari keluarga yang miskin tapi terhormat. Ia dibaptis dalam Gereja maronit pada tanggal 16 Agustus 1828 dengan nama Youssef Antoun makhlouf. Ayahnya wafat ketika Youssef masih berusaha 3 tahun.

    Kesalehan Youssef telah dikenal bahkan sejak ia masih sangat muda. Mungkin, hal ini juga dipengaruhi oleh kedua paman Youssef yang adalah biarawan-biarawan di biara Santo Antonius yang terletak tidak jauh dari desa Bekaa Kafra. Youssef memafaatkan banyak waktu luang untuk berdoa. Biasanya, ia akan membiarkan domba-domba gembalaannya untuk memakan rumput, sedangkan ia akan mengasingkan diri di suatu gua kecil, di mana terdapat altar kecil dengan gambar Bunda Maria untuk berdoa. Warga desa menjulukinya "Sang Santo".

    Pada usia 23 tahun, Youssef masuk biara dan menjalani novisiat di Mayfouk. Di sinilah ia menerima nama Sharbel, yaitu nama seorang martir dari abad kedua dari Gereja Anthiokhia. Sharbel kemudian pindah ke biara di Annaya sampai ia mengucapkan kaul profesinya pada tanggal 1 November 1853. Pada tahun yang sama sampai tahun 1859, ia mendapat pendidikan teologi di Biara Santo Siprianus dan Santa Yustina oleh Romo Nimatullah Kassab El-Hardini di Kfifan. Romo Nimatullah juga kelak dikenal karena kesuciannya.

    Pada tanggal 23 Juli 1859, Sharbel ditahbiskan sebagai imam di Gereja Maronit. Ia hidup selama 16 tahun di Biara Annaya dalam ketaatan kepada superiornya dan penyangkalan diri

    Sharbel meminta izin agar dapat menjalankan kerinduannya untuk hidup sebagai eremit. Hal ini membutuhkan waktu sampai akhirnya bapa superior memberikan restunya setelah menyaksikan suatu mukjizat yang membuktikan kesucian Sharbel.

    Pada suatu malam, Sharbel meminta salah satu saudara yang lebih muda untuk mengisikan lampu minyaknya. Namun, saudara itu membuat lelucon dengan mengisi lampu Sharbel dengan air dan bukan minyak. Tanpa disangka-sangka. Sharbel tidak kesulitan menyalakan lampu itu di kamarnya. Dengan terkejut, saudara tersebut yang semula bersembunyi di balik pintu menghadap bapa superior dan menceritakan semuanya. Bapa superior mengikutinya ke kamar Sharbel yang tidak menyadari perbuatan saudara itu, untuk menyaksikan sendiri mukjizat itu.

    Pada tanggal 15 Februari 1875, Sharbel mulai tinggal di pertapaannya. Di sana, ia mengisi hari dengan berdoa, kontemplasi, dan merawat kebun anggur milik biara. Sharbel menghabiskan malam-malamnya dengan berdoa di hadapan Sakramen Mahakudus. Ia memancarkan kesucian panggilan sebagai rahib dalam setiap langkah hidupnya dan terpisah hampir secara utuh dari dunia. Ia tidak pernah meninggalkan pertapaan kecuali ketika bapa superior memintanya untuk melayankan sakramen-sakramen di desa-desa terdekat. Sharbel dikenal juga dengan karunia menyembuhkan orang-orang sakit, baik jasmani dan rohani, dan mengusir roh-roh jahat.

    Sharbel mendekati akhir hidup duniawinya ketika pada tanggal 16 Desember 1898 ia mengalami stroke ketika sedang mempersembahkan Ekaristi atau yang dalam tradisi timur disebut Liturgi Ilahi. Selama 8 hari, ia terbaring dengan rasa sakit yang ia tanggung dalam hening. Sesekali, bibirnya menggumamkan doa-doa Ekaristi yang belum sempat ia selesaikan. Ia juga menyebut nama Yesus, Maria, Yosef, Petrus dan Paulus. Sharbel wafat pada malam natal 1898 dan dikuburkan di biara. 

    Kisah Sharbel tidak berhenti pada wafatnya. Sementara jiwanya bersukacita dalam kemuliaan kekal, ia mengerjakan banyak mukjizat di bumi. Para peziarah bersaksi bahwa mereka melihat cahaya keluar dari makam Sharbel. Ketika pihak Gereja membongkar makamnya, mereka menemukan tubuh Sharbel tetap utuh dan mengeluarkan keringat darah. Mukjizat ini berlangsung selama 65 tahun disaksikan oleh puluhan ribu peziarah. Banyak di antara mereka, baik mereka yang Katolik maupun mereka yang non-Katolik telah mengalami kesembuhan melalui perantaraan Sharbel. Akhirnya secara resmi, Sharbel dibeatifikasi pada tanggal 5 Desember 1965 dan dikanonisasi sebagai seorang Santo pada tanggal 9 Oktober 1977 oleh Santo Paus Paulus VI.

Doa kepada St. Sharbel Makhlouf


Untuk infografis orang kudus lainnya yang menarik dapat melihat di instagram @saintpedia


Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan“disarikan dan diterjemahkan oleh saintpedia: https://saintpediastory.blogspot.com/

Komentar

Postingan Populer