Venerabilis Matteo Farina

    

   Matteo Farina adalah seorang pemuda dari Brindisi, Italia, yang lahir pada 19 September 1990 dan dibaptis pada tanggal 28 Oktober di tahun yang sama. Matteo adalah seorang siswa yang pandai. Minatnya yang besar di mata pelajaran Kimia membuatnya ingin melanjutkan studinya ke jurusan Teknik Lingkungan. Ia juga menyikai teknologi informatika. Layaknya orang muda pada umumnya, ia memiliki berbagai hobi dan bermain olahraga. Ia juga memiliki sebuah band kecil yang ia buat bersama teman-temannya dengan nama, "No Name". Ia juga memiliki seorang kekasih bernama Serena yang ia sebut sebagai, "Hadiah terindah yang dapat Tuhan berikan."

   Kekudusan Matteo amat terlihat sepanjang hidupnya. Ia rajin mengikuti Perayaan Ekaristi dan Adorasi Sakramen Mahakudus. Setiap hari, ia berdoa rosario dan membaca Kitab Suci. Matteo juga menerima Sakramen Rekonsiliasi setiap minggu. Ia menyumbangkan dana dan mengerahkan tabungannya untuk misi di Mozambik. Matteo juga mendorong orangtuanya untuk menyumbangkan sesuatu untuk orang-orang miskin di Afrika daripada berbelanja saat Natal.

   Pada suatu malam, sekitar tanggal 2-3 Januari 2000, Matteo mendapat sebuah mimpi. Dalam mimpi iu, ia melihat Santo Padre Pio. Padre Pio mengungkapkan kepada Matteo yang saat itu baru berumur 9 tahun, tentang rahasia kebahagiaan Kristiani dan meminta Matteo untuk menyebarkan rahasia itu. Kata St. Padre Pio kepada Matteo, "Jika kamu berhasil memahami bahwa barang siapa yang tanpa dosa akan berbahagia, maka kamu harus mengajarkannya kepada yang lain agar kita semua kelak dapat berbahagia bersama dalam Kerajaan Surga." Di kemudian hari, Matteo memahami panggilannya melalui mimpi ini, "Aku harap aku dapat berhasil mewujudkan misiku sebagai 'penyusup' di antara orang-orang muda, yaitu memberitahu mereka tentang Tuhan. Aku ingin memandang orang-orang di sekelilingku dan aku mau memasuki kehidupan orang-orang muda secara diam-diam seperti virus, menginfeksi mereka dengan penyakit yang tak dapat disembuhkan: Cinta!"

   Memasuki usia remaja, Matteo mulai memiliki berbagai masalah kesehatan. Semenjak bulan Oktober tahun 2003, ia berulang kali sakit kepala dan memiliki masalah penglihatan. Ditemani kedua orangtua dan pamannya, ia menjalani berbagai tes kesehatan dan pengobatan. Diketahuilah bahwa Matteo terkena tumor otak. Selama 5 tahun, Matteo berjuang melawan kanker, dan selama itulah cintanya kepada kehidupan tidak hancur, begitu pula dengan imannya. 

   Matteo tersenyum kepada setiap orang dan menguatkan pasien lain ketika ia dirawat di rumah sakit untuk operasi. Baginya, kebahagiaan adalah buah dari iman. "Tidak ada gunanya putus asa, kita harus bahagia dan membagikan kebahagiaan. Semakin banyak kebahagiaan yang kita berikan kepada orang-orang, semakin mereka bahagia. Semakin mereka bahagia, kita pun semakin bahagia," begitu kata Matteo. Dalam sakitnya pun Matteo menulis, "Kamu ingin berseru kepada dunia bahwa kamu mau melakukan apapun untuk Juruselamatmu, bahwa kamu siap untuk menderita demi keselamatan jiwa-jiwa, untuk mati bagi-Nya. Kami akan mendapat kesempatan untuk menunjukkan cintamu kepada-Nya."

   Di usianya yang muda, Matteo Farina betul-betul memahami pentingnya merawat kehidupan. Ia sadar akan pentingnya menjalani kehidupan secara penuh, secara manusiawi, dan Kristiani. Matteo dengan imannya menyampaikan kebajikan teologal ini, "Iman berarti meraih Allah untuk menyebarkan Firman-Nya. Iman berarti berdoa agar dapat makan dari makanan-Nya. Iman berarti melakukan rencana Allah dengan sebaik mungkin. Iman berarti menundukkan kepala tanpa mengangkatnya dengan angkuh. Iman berarti melakukan perbuatan baik secara diam-diam dan memikirkan keburukan yang telah dilakukan." 

   Ia sendiri mendeskripsikan misinya sebagai berikut, "Allahku, aku memiliki 2 tangan, biarlah salah satunya selalu dalam genggaman-Mu agar bisa memeluk-Mu dengan lebih erat di setiap cobaan. Dan biarlah tangan satunya lagi terulur kepada dunia bila ini adalah kehendak-Mu... Seperti aku mengenal-Mu melalui orang lain, maka biarlah orang lain mengenal-Mu melalui aku. aku mau menjadi cermin, yang paling jernih, dan bila ini adalah kehendak-Mu, aku mau memancarkan sinar-Mu ke hati setiap insan. Syukur atas kehidupan. Syukur atas iman. Syukur atas cinta. Aku adalah milikmu."

   Matteo akhirnya meninggal pada 24 April 2009 di rumahnya setelah menerima komuninya yang terakhir pada 13 April 2009. proses beatifikasinya dibuka pada 11 April 2016 dan dideklarasikan sebagai 'Venerabilis' oleh Paus Fransiskus pada 6 Mei 2020. 

   Venerabilis Matteo Farina, doakanlah kami.

Doa melalui perantaraan Venerabilis Matteo Farina


Untuk infografis orang kudus lainnya yang menarik dapat melihat di instagram @saintpedia


Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan“disarikan dan diterjemahkan oleh saintpedia: https://saintpediastory.blogspot.com/

Komentar

Postingan Populer