Beata Klara Ludwika Szczȩsna

   

   Beata Klara Szczesna lahir pada tanggal 18 Juli 1863 di Cieszki, Polandia. Seminggu sesudah kelahirannya, ia dibaptis dan menerima nama Ludwika. Ludwika adalah anak ke-6 dari pasangan Frances dan Anthony Szczesny. Karena saat itu situasi mencekam akibat pemberontakan, Ludwika tidak bisa bersekolah. Ia belajar membaca dan menulis dari guru keliling. Ia juga belajar nilai-nilai kesalehan dari ibu dan dari ayahnya, Ludwika belajar untuk bekerja keras dan berani mengambil keputusan. Karena ibu dan saudara laki-lakinya wafat, membuat Ludwika untuk mengambil tanggung jawab yang lebih besar. Sejak kecil ia memiliki keinginan untuk mengabdikan hidupnya hanya untuk Tuhan. Oleh karena itu, ketika ayah Ludwika menekannya untuk menikah, Ludwika memilih untuk pergi dari rumah dan pergi ke Mlawa untuk menjadi penjahit di sana sesuai dengan suara hatinya.

   Selama lima tahun di Mlawa, Ludwika semakin bertumbuh dalam kerohanian. Selain menjadi penjahit, Ludwika berusaha untuk memenuhi panggilannya sampai pada tahun 1885, Ludwika bergabung dengan Kongregasi Servants of Jesus (Pelayan-pelayan Yesus). Sebuah kongregasi religius klandestin di Warsawa dengan misi untuk merawat orang sakit dan gadis-gadis yang menganggur. Ibu Eleonora Motylowska, pemimpin kongregasi itu mengatakan bahwa ia sangat terkesan dengan niat baik, kejujuran, dan keberanian Ludwika, sebab sebelum ia masuk ke dalam biara ia membuang dan membakar semua harta dunianya untuk hidup semiskin-miskinnya dengan Yesus. Pada tahun 1889, Sr. Ludwika mengucapkan kaul religius pertamanya dan dua tahun kemudian dikirim untuk bekerja di Lublin. Ia menjabat sebagai Superior. Ia juga menjahit dan bekerja dengan para pelayan. Misi Sr. Ludwika di Lublin terganggu oleh suatu peristiwa tidak menyenangkan.

   Karena kecerobohan salah seorang pelayan, seorang pejabat Rusia mengetahui tentang Sidang yang tersembunyi, yang mengakibatkan penggeledahan rumah kongregasi Pelayan-Pelayan Yesus. Para suster dan gadis-gadis itu diperintahkan untuk bubar, dan Sr. Ludwika meninggalkan Lublin untuk pergi ke Warsawa. Khawatir bahwa Sr. Ludwika akan diawasi oleh polisi Tsar, para Pemimpin mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan untuk keselamatan. Undangan dari Santo Pastor Joseph Sebastian Pelczar menawarkan kesempatan untuk mengirim Sr. Ludwika ke Galicja. Oleh karena itu, pada tahun 1893, bersama dengan dua Suster Kongregasi Pelayan-pelayan Yesus lainnya, Sr. Ludwika mulai bekerja di antara gadis-gadis pelayan di Krakow.

   Saat mencari kehendak Tuhan, Romo Pelczar menemukan bahwa suatu kongregasi bisa didirikan di Krakow. Romo Pelczar mendirikan kongregasi baru, Pelayan-pelayan Hati Kudus Yesus. Ia mengundang Sr. Ludwika Szczȩsna untuk bekerja sama dalam pendirian, yang dilakukannya dengan sepenuh hati dan dengan semua bakat yang telah Tuhan berikan padanya. Pendirian resmi Kongregasi Pelayan-pelayan Hati Kudus Yesus berlangsung pada tanggal 15 April 1894 di Krakow. Ludwika Szczȩsna, yang mengambil nama religius Suster Klara, menjadi pendiri dan superior pertama. St. Joseph Sebastian Pelczar banyak menulis tentang Klara Ludwika. Ia menyebutkan bahwa di bawah kepemimpinan Klara, kongregasi bertumbuh dengan luar biasa.


   Dalam konstitusi kongregasi tahun 1896, St Joseph Sebastian Pelczar mendorong para suster untuk melakukan 'Semua untuk Hati Yesus.' Kata-kata ini menjadi bagi Klara motto dan ringkasan dari seluruh hidupnya. Kepada Hati Ilahi, ia mempersembahkan setiap kata, perbuatan, dan penderitaan. Ia berkata kepada para suster: “Kita harus memuliakan Hati Yesus yang Mahakudus dengan seluruh hidup kita. Kita harus taat kepada Hati Ilahi dan mempersembahkan cinta kita, tidak hanya secara batin, tetapi juga dalam tindakan agar cinta Juruselamat dapat senantiasa dikenal oleh banyak orang. Kita harus melakukan ini dengan teladan, kata-kata, dan doa yang baik. Setiap orang harus melihat dalam diri kita Hamba Hati Ilahi, Hamba Hati yang Pengasih, baik dan terbuka untuk kebutuhan manusia. Klara Ludwika juga mengutamakan kerendahan hati sebagai dasar dan fondasi kehidupan spiritual. Hanya kerendahan hati, katanya, yang menjamin ketekunan sampai akhir, dan suatu hari nanti, sebuah ganjaran di surga.

   Selama hidupnya, Beata Klara Szczȩsna menunjukkan kekuatan jiwa yang luar biasa sekalipun tubuhnya lemah. Ia menerima penderitaan fisik dan rohaninya dengan semangat silih. Sejak awal kongregasi, ia memiliki masalah dengan gagal jantung dan paru-paru, dan beberapa tahun kemudian, tumor. Awalnya para dokter menunda pembedahan dengan asumsi pengobatan sudah cukup untuk mencegah berkembangnya penyakit. Namun, pada tahun 1910, setelah tujuh tahun menjalani pengobatan, Sr. Klara menjalani operasi. Sayangnya, penyakit yang terus memburuk menyebabkan penderitaannya semakin besar. Meskipun demikian, hal ini tidak menghalangi Klara untuk menjalankan kewajibannya melayani sebagai superior jenderal para Suster Hati Kudus.

   Pada bulan Oktober 1915, Klara mengalami serangan jantung yang cukup parah. Selama sakitnya, ia amat sabar, damai, dan tenang, siap menerima penderitaan dengan ketenangan jiwa. Ketika para suster ingin mempersembahkan novena untuk kesembuhannya, ia menjawab: 'Tidak perlu berdoa untuk kesembuhan saya. Tetapi, berdoalah hanya untuk pemenuhan yang sempurna dari Kehendak Tuhan yang suci.' Klara Ludwika meninggal di Krakow pada tanggal 7 Februari 1916. Ia berusia 53 tahun. Klara dibeatifikasi pada tanggal 27 September 2015 di Kraków.

   Melalui teladan hidupnya, Beata Klara Ludwika menunjukkan jalan menuju Hati Yesus yang Mahakudus. Hidup kesehariannya penuh dengan perhatian, kesungguhan dan cinta yang sederhana. Semua itu datang dari memandang ke Hati Ilahi sebagai perapian cinta yang membara, terbuka bagi kita selalu. Beata Klara Ludwika, doakanlah kami.

Doa melalui perantaraan Beata Klara Ludwika Szczȩsna

Untuk infografis orang kudus lainnya yang menarik dapat melihat di instagram @saintpedia


Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan“disarikan dan diterjemahkan oleh saintpedia: https://saintpediastory.blogspot.com/

Komentar

Postingan Populer