Beata Maria Gabriella Sagheddu
Beata Maria Gabriella Sagheddu lahir di Dorgali pada tanggal 17 Maret 1914. Ia adalah anak kelima dari delapan bersaudara dari pasangan Marcantonio Sagheddu dan Caterina Cucca. Dua saudaranya meninggal saat masih kecil, disusul oleh Ayah dan satu saudara laki-lakinya pada tahun 1919. Sagheddu merupakan anak yang keras kepala, tetapi juga dikenal penurut. Ia juga digambarkan sebagai orang yang cenderung malas, tetapi terkenal cerdas di sekolahnya, khususnya dalam bidang aritmatika. Setelah menyelesaikan sekolahnya, ia harus meninggalkan sekolah untuk membantu ibunya di rumah. Ia membantu dengan penuh kepatuhan dan keseriusan, tetapi cepat mengkritik apa yang tidak ia sukai dan meminta apa yang ia inginkan.
Kematian adik perempuannya pada tahun 1932 menjadi titik balik hidupnya. Sagheddu terdorong untuk memperdalam imannya dan tidak lama setelahnya, memutuskan untuk mendaftar ke dalam Asosiasi Katolik. Di sana, ia mulai mengajar anak-anak dan remaja setempat tentang iman, serta membantu para lansia di wilayah tersebut. Pengalaman mengajar anak-anak dan membantu lansia ini menjadi proses tersendiri dalam kehidupan doa dan kontemplatifnya. Pada awalnya, ia mengajar dengan tongkat di tangan. Namun pada suatu waktu, seorang imam mengambil tongkat itu dan menggantinya dengan sebuah catatan yang berbunyi: "Persenjatai dirimu dengan kesabaran, bukan tongkat". Peristiwa itu mengubah cara hidup Sagheddu.
Pada 30 September 1935, Sagheddu memasuki biara Trappist di Grottaferrata dekat Roma. Di sana, ia diberi nama Maria Gabriella. Sagheddu mengenakan jubah untuk pertama kalinya pada 13 April 1936 dan mengikrarkan kaul pada 31 Oktober 1937, tepat pada Pesta Kristus Raja. Kepala biaranya pada saat itu adalah Ibu Maria Pia Gullini yang antusias terhadap kesatuan umat Kristiani. Tujuan indah ini mengobarkan semangat Sagheddu untuk mempersembahkan dirinya dalam doa, meditasi, dan aksi kesalehan lainnya sebagai silih selama pekan doa untuk kesatuan umat Kristiani pada tahun 1938.
Pada malam 23 April 1939, Sagheddu meninggal setelah berjuang melawan penyakit TBC selama lima belas bulan. Jenazah Sagheddu disimpan di sebuah kapel di biara Trappistine di Vitorchiano dekat Viterbo. Pada tahun 1957, makamnya digali dan jenazahnya ditemukan tidak mengalami kerusakan.
Beata Maria Gabriella Sagheddu, doakanlah kami.
Doa Melalui Perantaraan Beata Maria Gabriella Sagheddu
Untuk infografis orang kudus lainnya yang menarik dapat melihat di instagram @saintpedia
Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan: “disarikan dan diterjemahkan oleh saintpedia: https://saintpediastory.blogspot.com/


Komentar
Posting Komentar