SANTO VINSENSIUS A PAULO
Vinsensius lahir pada tanggal 14 April 1581 di desa Puoy, Provinsi Guyene dan Gascony, Prancis. Ayahnya adalah Jean de Paul dan ibunya Betrande de Moras de Paul. Vinsensius mendapatkan pendidikan dari ordo Fransiskan. Sejak kecil, Vinsensius dikenal sebagai anak yang cerdas. Ia bahkan dipekerjakan sebagai pembimbing belajar bagi seorang anak bangsawan. Selain belajar, Vinsensius juga menghabiskan waktunya dengan membantu merawat hewan-hewan ternak yang dimiliki keluarganya. Pada usia 15 tahun, Vinsensius masuk ke seminari dan belajar di Universitas Toulose.
Pada usia 19 tahun, Vinsensius sudah ditahbiskan sebagai imam, meskipun dalam hukum kanon saat itu usia minimal seorang imam ditahbiskan adalah 24 tahun. Hal ini menimbulkan masalah saat Vinsensius ditugaskan untuk melayani di paroki Tilh yang menyebabkan kasusnya dilaporkan ke pengadilan di Roma. Enggan untuk memperpanjang keributan, Vinsensius mengundurkan diri dari jabatannya dan memilih untuk melanjutkan studinya yang selesai pada tahun 1604. Kemudian, Vinsensius melanjutkan studinya di Burdeos.
Pada tahun 1605, Vinsensius ditawan oleh sekelompok bajak laut ketika sedang melakukan perjalanan. Kemudian, Vinsensius dijual menjadi budak di Tunisia. Dikisahkan bahwa Vinsensius melayani beberapa majikan. Majikannya yang terakhir adalah seorang mantan imam yang akhirnya meninggalkan iman kristen untuk lepas dari perbudakan dan menikah dengan wanita-wanita muslim lokal.
Vinsensius melayani majikannya dan bekerja di ladang. Istri kedua majikannya yang adalah seorang muslim dari lahir sering mengunjungi Vinsensius di ladang dan bertanya soal iman kristen. Lama-kelamaan, wanita tersebut menjadi yakin akan kebenaran iman kristen. Bahkan, ia menegur suaminya karena pernah mengkhianati imannya. Setelah menyadari kesalahannya, pria dan wanita itu memutuskan untuk diam-diam kembali ke Eropa bersama Vinsensius. Mereka harus menunggu sampai 10 bulan sampai pada akhirnya mendapat kesempatan untuk berlayar ke Prancis dan tiba di sana pada tanggal 28 Juni 1607.
Pada tahun 1613, Vinsensius menjadi pembimbing bagi anak-anak Laksamana de Gondi. Vinsensius membimbing keluarga de Gondi untuk banyak melakukan karya amal. Vinsensius juga mengisi waktunya dengan banyak mengunjungi petani dan buruh miskin di wilayah de Gondi. Teladan kesalehannya membuat keluarga de Gondi semakin tergantung kepada Vinsensius sebagai pembimbing rohani mereka. Hal ini membuat Vinsensius ingin keluar dari istana karena ia menyadari bahwa panggilannya bukanlah untuk dikurung dalam istana de Gondi, melainkan untuk melayani orang miskin. Atas permintannnya kepada imam Pierre de Berulle, ia mendapat kepercayaan untuk menangani paroki Chatillon le Dombes.
Selang beberapa waktu, Vinsensius dipanggil kembali oleh keluarga de Gondi untuk menjadi penasihat rohani. Vinsensius menyetujuinya dengan mengajukan beberapa syarat yang disanggupi oleh keluarga de Gondi. Vinsensius semakin giat melayani kaum miskin dan terpinggirkan hingga akhirnya pada 17 April 1625, ia mendirikan Kongregasi Misi sebagai wadah untuk pelayanan imam-imam yang siap diutus bermisi dan melayani kaum miskin. Vinsensius juga mendirikan Kongregasi Putri Kasih yang beranggotakan kaum wanita religius tak berjubah yang memiliki tujuan melayani kaum miskin dan terbelakang dan sering membantu di rumah-rumah sakit.
Sejak tahun 1660, Vinsensius hanya bisa terbaring karena sakit. Kondisinya semakin parah pada bulan September 1664, luka pada kakinya mengeluarkan darah dan lambungnya sudah tidak mampu menerima makanan. Minggu, 26 September, Vinsensius dibawa ke kapel untuk ikut mempersembahkan misa dan menerima Komuni Kudus. Pada sore hari, Vinsensius tampak begitu berseri saat menerima Sakramen Perminyakan. Keesokkan harinya, ia memberikan berkatnya yang terakhir pada romo-romo CM, suster-suster PK, anak-anak terlantar, dan orang-orang miskin. Vinsensius meninggal dalam damai pada 27 September 1664 pukul 4 pagi, saat di mana biasanya Vinsensius bangun untuk melayani Tuhan dan orang miskin.
St. Vinsensius A Paulo, Ora Pro Nobis!
Doa kepada St. Vinsensius A Paulo
Untuk infografis orang kudus lainnya yang menarik dapat melihat di instagram @saintpedia




Komentar
Posting Komentar