Venerabilis Genoveffa De Troia
Genoveffa de Troia lahir di Lucera pada tanggal 21 Desember 1887 dari pasangan Pasquale dan Vincenza Terlizzi. Ia adalah anak tertua dari lima bersaudara. Sejak lahir, Genoveffa tampak sangat lemah sehingga ia segera dibaptis keesokan harinya dan menerima Sakramen Penguatan dua bulan setelahnya. Tahun-tahun yang ia habiskan di Lucera, dari kecil hingga usia 26 tahun sungguh penuh dengan kemalangan dan kesengsaraan.
Pada usia lima tahun, Genoveffa kehilangan adik perempuannya yang berusia lima bulan karena pneumonia. Pada usia tujuh belas tahun, kakaknya juga meninggal, karena pneumonia. Keluarganya sangat miskin. Sang ayah memiliki pekerjaan yang tidak menentu dan tidak selalu tepat waktu membayar uang sewa rumah sehingga keluarganya terpaksa pindah dari satu rumah ke rumah lain. Selain pencobaan-pencobaan ini, Genoveffa juga sering sakit-sakitan. Muncul luka di kaki kanannya akibat penyakit yang kelak akan mempengaruhi seluruh hidupnya. Saat itu, ia masih berusia empat tahun. Penderitaan-penderitaan yang Genoveffa alami membuatnya bertumbuh menjadi orang yang kuat. Ia lebih suka menerima rasa sakitnya dalam diam. Setiap tahun, ibu Genoveffa akan membawanya menaiki kereta untuk berziarah ke tempat suci Perawan Maria di Apricena untuk memohon rahmat kesembuhan. Ketika Genoveffa sedang berdoa dalam kunjungan terakhirnya kesana, ia mendengar suara yang berkata, “Kamu tidak akan sembuh.” Karena ketaatannya yang luar biasa, Genoveffa menjawab dengan tulus, “Biarlah kehendak Tuhan yang terjadi.”
Pada usianya yang keempat belas tahun, Genoveffa dikirim untuk belajar menjahit di suatu institusi Suster-Suster Cinta Kasih di Lucera. Ia menghabiskan sebagian besar waktunya di gereja untuk merawat altar dan berdoa dihadapan tabernakel. Hasratnya untuk mengabdikan diri sebagai suster mulai bertumbuh. Namun, sekali lagi Genoveffa mendengar suara yang berkata kepadanya, “Kamu tidak akan menjadi suster.” Genoveffa, dengan bimbingan Suster Teresa menemukan kehendak Allah dan menerimanya dengan hati yang tulus. Ketika saudaranya meninggal dunia, Genoveffa menawarkan diri untuk membantu orangtuanya dan pergi ke Trani untuk bekerja sebagai pelayan. Disana, ia bekerja sampai lelah dan makan sedikit agar dapat mengumpulkan penghasilannya untuk diberikan kepada orangtuanya di Lucera. Malang baginya karena setelah satu bulan bekerja, kondisi fisiknya memburuk hingga ibunya harus menjemput Genoveffa pulang kembali ke Lucera. Pada saat inilah Genoveffa mendengar suara Tuhan untuk ketiga kalinya yang berkata, “Kamu tidak akan lagi bangun dari tempat tidur.”
Genoveffa mendapat diagnosa penyakit langka lipoidosis. Pada saat itu, penyakit ini tidak dapat disembuhkan. Seiring berjalannya waktu, Genoveffa merasakan sakit disekujur tubuhnya dan tampak luka akibat lubang yang terbentuk di tulang-tulangnya terutama pada tengkorak Genoveffa. Sekarang, ia hanya dapat berbaring di tempat tidur yang justru malah membuat bagian belakang tubuhnya lecet dan menimbulkan luka yang membusuk. Dalam penderitaan yang mengerikan ini, Genoveffa tetap teguh dan tabah karena kasihnya kepada Yesus. Ia menyebut setiap luka baru yang muncul sebagai “anugerah dari Yesus”. Bahkan, Padre Pio yang mendengar tentang keadaan Genoveffa mengatakan bahwa ia nampak tidak berbaring diatas tempat tidur tetapi terbaring diatas salib. Genoveffa menyadari panggilannya, yaitu untuk mempersembahkan penderitaannya bagi keselamatan jiwa-jiwa.
Pada tahun 1913, ayah Genoveffa mendapat pekerjaan di Spada sehingga keluarganya ikut berpindah kesana. Tidak berbeda dengan di Lucera, disana ia juga harus sering berpindah-pindah rumah karena kondisi keuangan yang tidak mencukupi. Pada tahun 1918, saudara laki-lakinya meninggal di Verona akibat pneumonia dan pada tahun 1924 ayahnya juga meninggal. Genoveffa dan ibunya tinggal berdua dalam kemiskinan sedangkan saudari perempuan satu-satunya yang masih hidup sudah menikah.
Beruntung, pada tahun 1925 Genoveffa bertemu dengan seorang imam Kapusin, Romo Angelico da Sarno, yang menjadi bapa spiritualnya. Kelak, Romo Angelico akan mendampingi kehidupan Genoveffa sampai pada kematian dan proses beatifikasinya. Dengan bantuan Romo Angelico, Genoveffa mulai memperdalam panggilannya untuk menderita. Pada tahun 1931, ia bergabung dengan Ordo Ketiga Fransiskan Sekuler yang menjadi kesempatan baginya untuk belajar menjalani hidup “selaras dengan injil suci” sesuai jejak Santo Fransiskus dari Assisi. Sama seperti Genoveffa, Fransiskus memiliki kecintaan pada Kristus yang disalib sebagaimana tercermin dalam hidupnya yang dipenuhi dengan semangat kemiskinan.
Sesuai permintaan Romo Angelico, pada tahun 1940 Genoveffa dan ibunya berpindah ke Via Briglia 3 (Via Genoveffa De Troia saat ini), yang disediakan baginya oleh para penderma. Dari sini Genoveffa terpaksa mengungsi ke Troia pada tahun 1943 akibat pengeboman yang melanda kota Foggia. Disanalah ibu Genoveffa akhirnya meninggal dunia. Genoveffa baru dapat kembali ke Foggia dua tahun kemudian. Pada masa inilah Genoveffa mengalami puncak penderitaannya. Namun, disaat bersamaan Tuhan memakainya untuk menyelamatkan jiwa-jiwa yang terhilang.
Kamar tempat Genoveffa tinggal dibatasi dengan tembok sesuai dengan permintaannya. Ia lebih senang menyebut kamar ini sebagai selnya. Disini, ia berdoa dan mempersembahkan penderitaannya. Genoveffa juga melakukan karya kerasulan di sel ini. Banyak orang mengunjunginya seiring dengan reputasi kekudusan Genoveffa yang bertambah. Uskup dan pemuka masyarakat sampai orang biasa dan orang miskin datang kepadanya untuk memperoleh bantuan rohani. Ia dapat berbicara kepada semua orang dan menyentuh kehidupan mereka secara personal. Genoveffa, wanita yang berbalut perban dengan luka yang membusuk disekujur tubuhnya itu, menjadi tanda kehadiran Tuhan yang memperhatikan orang-orang miskin dan menderita. Sungguh, tempat tidurnya benar-benar menjadi takhta dari kasih Allah kepada manusia.
Pada hari-hari terakhir hidupnya, Genoveffa sangat menderita. Ia takut akan menjadi lemah dan tidak sanggup menanggung penderitaannya. Ia berdoa: "Ampunilah aku, ya Yesus ! Panggilah aku kepadaMu ! Berilah aku lebih banyak kekuatan untuk menderita !" Pada tanggal 9 Desember 1949, Romo Angelico sudah merencanakan untuk merayakan Misa Kudus di selnya, tetapi karena tanggung jawab lain yang mendesak, ia hanya dapat membawakan Komuni Kudus baginya dan berjanji untuk mempersembahkan Misa bagi Genoveffa pada hari berikutnya. Dengan sedih Genoveffa berkata: "Bapa, siapa yang tahu aku dapat bertahan sampai besok ?". Bapa rohaninya kemudian menjawab: '' Dengar, selama ini engkau selalu menaati aku. Engkau tidak boleh mati sebelum Misa Kudus dirayakan di selmu besok.” Dengan suara lemah, Genoveffa menjawab: "Bapa, aku akan taat. Aku akan melakukan kehendakmu dan kehendak Yesus."
Pada pagi hari tanggal 10 Desember Misa Kudus dirayakan dan Genoveffa tampak berseri dan bermandikan cahaya. Keesokan harinya, setelah menerima pengurapan orang sakit, Genoveffa mengakhiri kehidupan duniawinya dan masuk dalam kehidupan kekal. Ia mengenakan pakaian Ordo Ketiga Fransiskan seturut keinginannya. Banyak orang menghadiri pemakamannya sampai-sampai jenazahnya harus disemayamkan selama tiga hari di Gereja St. Yohanes Pembaptis sebelum dimakamkan. Proses beatifikasi Genoveffa dibuka pada tanggal 24 November 1958 dan pada tanggal 7 Maret 1992 Genoveffa digelari Venerabilis oleh Paus Yohanes Paulus II.
Doa melalui perantaraan Venerabilis Genoveffa De Troia
Ya Allah, Bapa kami, dengan kuasa Roh Kudus, Engkau telah membuat Venerabilis Genoveffa de Troia ambil bagian dalam sengsara Kristus, Putera-Mu. Engkau telah menguduskannya bagi-Mu lewat penderitaan dan kesaksian cinta kasihnya kepada sesama. Berikanlah juga kepada kami rahmat untuk menemukan kedamaian dalam kehendak-Mu dan melalui perantaraannya, untuk memperoleh rahmat …………... (sebutkan permohonan) yang sangat kami butuhkan. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin.
+Francesco Pio Tamburrino (Arcivescovo)
Terjemahan: saintpedia
*Saintpedia mencantumkan rumusan doa resmi untuk memohon beatifikasi dan kanonisasi untuk Venerabilis Genoveffa De Troia. Jika ada diantara saudara ada yang mendapat mukjizat melalui perantaraan doa Ven. Genoveffa De Troia, teman-teman dapat menghubungi tim saintpedia melalui instagram @saintpedia dan akan kami bantu untuk melaporkan kepada bagian Kongregasi Untuk Penganugerahan Gelar Kudus.
Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan: “disarikan dan diterjemahkan oleh saintpedia: https://saintpediastory.blogspot.com/






Komentar
Posting Komentar