Laskar Terang: Hamba Allah Manuel Fodera

     

    Hamba Allah Manuel Fodera lahir pada tanggal 21 Juni 2001 di Calatafimi, Italia. Kehidupan Manuel tampak baik-baik saja sampai suatu ketika, pada usianya yang keempat, Manuel mengeluhkan kaki kanannya yang sakit. Ia juga mengalami demam yang parah dan kehilangan nafsu makan. Segera kedua orangtuanya membawa Manuel ke Rumah Sakit Anak Palermo. Setelah menjalani pemeriksaan, dokter mendiagnosa Manuel dengan kanker Neuroblastoma, sejenis kanker langka yang muncul pada syaraf anak-anak, dan sudah menyebar ke pinggang dan kaki Manuel. 
Sejak saat itu, kehidupan Manuel berubah. Ia harus mengalami rasa sakit yang terus menerus muncul dan menjalani kemoterapi, transplantasi, dan tranfusi darah. Semula, Manuel menangis karena tidak bisa lagi pergi bermain atau ke sekolah dengan teman-temannya. Namun, lama kelamaan Manuel menjadi lebih tenang seiring dengan bertumbuhnya persahabatannya dengan Yesus. Mereka yang menemani Manuel selama masa ini dapat melihat perubahan yang terjadi pada dirinya. Suster Priska, salah satu suster Fransiskan dari rumah sakit tempat Manuel dirawat, mengatakan bahwa Manuel sering meminta agar ia dibawa ke kapel untuk bertemu dengan Yesus. “Dengan perlahan, saya membawa kepala mungilnya bersandar dekat Tabernakel. Ia sangat senang dan mengatakan bahwa Yesus adalah teman baiknya.”
Setelah Manuel diperbolehkan pulang ke rumah, kecintaannya pada Bunda Maria mulai bertambah. Setiap kali ia selesai bermain, ia akan meminta keluarganya untuk berdoa rosario. Manuel mengatakan bahwa doa Salam Maria membuatnya merasa lebih baik. Begitu juga setiap kali rasa sakit kembali muncul, Manuel meminta orang-orang disekitarnya untuk mendoakan doa Salam Maria. Katanya, “Doa Salam Maria membuat rasa sakit itu hilang.”
Manuel juga mendapat karunia untuk dapat bercakap-cakap dengan Yesus dan Bunda Maria. Dalam suatu kesempatan, Manuel sedang merasa sangat lelah karena pengobatan yang harus ia jalani. Waktu itu adalah pesta nama dari orang kudus pelindung desanya sehingga patung Bunda Maria diarak dalam suatu prosesi mengelilingi desa. Manuel berdoa memohon penghiburan dari Bunda Maria. Ia menghampiri ibunya dan berkata, “Ibu, Bunda Maria berkata kepadaku, ‘Engkau adalah sukacitaku dan sore ini aku akan memberikan kembang api untukmu.’” Ibunya menanggapi dan mengatakan bahwa tidak ada rencana untuk memasang kembang api hari ini. Manuel tetap bersikeras dan berkata, “Ibu, kau salah. Bunda Maria berkata akan ada kembang api.” Setelah itu Manuel pergi tidur sampai ia terbangun lagi karena suara kembang api. Ia mengatakan kepada ibunya, “Ibu sekarang percaya kan ? Bunda Maria berkata kepadaku, ‘‘Engkau adalah sukacitaku dan sore ini aku akan memberikan kembang api untukmu.’”
Selama di rumah sakit biasanya imam akan memberikan Komuni kepada ibunya. Manuel juga ingin menerima Komuni, namun terhalang karena usianya yang masih enam tahun. Karena ia bersikeras untuk menerima Komuni dan juga kondisinya, ia mendapat izin dari Uskup Trapani. Pada pagi hari penerimaan Komuni Pertama, Manuel terbangun dari tidur karena rasa sakit yang luar biasa di kakinya. Ia tidak dapat bangun dari tempat tidur ataupun berjalan. Pada siang harinya, tiba-tiba saja rasa sakit yang ia alami reda. Beginilah Manuel mengisahkannya: “Bunda Maria berkata kepadaku, ‘Manuel tidak bisa menerima Yesus kalau sulit berjalan.’ Maka, ia membuat keajaiban dan menyembuhkan aku. Terima kasih Bunda Maria !” Kemudian, Manuel dapat menerima Komuni Pertama dalam Misa yang diadakan khusus dengan khidmat. 
Manuel selalu berpesan kepada teman-teman imam dan religiusnya: “Apakah engkau tahu mengapa aku mau menerima Komuni lebih awal ? Aku sangat rindu untuk menerima Komuni dalam hatiku karena setiap kali aku tidak dapat menerimanya aku menjadi sangat sedih sampai menangis. Hari itu, aku bahagia.” Ia juga berkata kepada uskup, “Bapa Uskup, bisakah engkau mengatakan kepada imam-imammu untuk memberikan paling tidak lima menit saat hening setelah Komuni, agar kami dapat berbicara dan mendengar Yesus dalam hati kami ? Coba pikirkanlah orang terakhir yang menerima Komuni, Ia bahkan tidak sempat untuk bilang ‘Hai’ kepada Yesus !” Pada suatu hari, sesudah ia menerima Komuni, Manuel bercerita bahwa ia bertanya kepada Yesus mengenai hadiah apa yang Ia inginkan darinya untuk hari Natal nanti. Yesus menjawab, “Bawalah selalu sukacita-Ku kepada semua orang. Jadilah laskar terang ditengah kegelapan.”
Pernah juga terjadi rahmat kesembuhan yang terjadi berkat doa Manuel. Peristiwa ini terjadi ketika Manuel, keluarganya, beserta rombongan dari Sisilia lainnya berziarah ke Lourdes. Setelah makan malam di penginapan, tiba-tiba saja Manuel mengajak seluruh peziarah untuk mempersembahkan satu dekade doa rosario untuk anak-anak tunanetra. Saat itu, tidak ada yang mengerti mengapa Manuel meminta hal ini. Ketika mereka hendak pulang, barulah mereka memahami bahwa ada seorang anak dari kelompok lain yang mengalami kebutaan dipulihkan kembali penglihatannya.
Pater Ignacio yang membimbing Manuel pernah bertanya kepada Manuel mengenail pengalaman rohaninya. Ia sering melihat Manuel mengambil waktu hening selama sepuluh sampai dua puluh menit di kapel, atau bersembunyi dibalik selimut ketika sedang dirawat di rumah sakit. Ketika ditanya oleh Pater Ignacio apakah ia melihat Yesus secara langsung, Manuel menjawab bahwa ia berbicara dengan-Nya dan dapat mendengarkan suara-Nya dalam hati. Pada suatu hari, setelah Manuel menerima Komuni, Ia mendengar Yesus berkata, “Manuel, hatimu bukanlah milikmu sendiri; hatimu milik-Ku dan Aku tinggal di dalam kamu." Manuel tidak memahami apa arti dari kata-kata itu sehingga ia bertanya kepada Pater Ignacio, "Apa yang dimaksud Yesus?" Pater Ignacio menganggap hal ini sesuai dengan kata-kata Santo Paulus: “Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku” (Gal 2:20).
Yesus mengizinkan Manuel untuk ambil bagian dalam penderitaan-Nya dan Manuel menerima ini sebagai hadiah dari Yesus yang amat ia cintai. Menjelang akhir hidupnya pada tahun 2010, Manuel mengalami sakit kepala yang amat menyiksanya. Setelah menjalani serangkaian tes, dokter menemukan dua massa tumor di kepalanya dan memberitahukan hal ini kepada ibu Manuel yang memutuskan untuk tidak memberitahukan hal ini kepadanya. Pada saat Manuel menerima Komuni, tiba-tiba saja ia menangis. Pater Ignacio bertanya kepada Manuel untuk mengetahui hal apa yang membuatnya menangis. Manuel mengatakan bahwa ia menangis karena bahagia. Yesus mengatakan kepadanya bahwa Ia memberinya hadiah khusus yaitu dua duri dari mahkota-Nya. Pater Ignacio amat tercengang karena jawaban ini karena dua duri amat sesuai dengan dua massa tumor yang ditemukan oleh dokter dalam kepalanya. Padahal, saat itu Manuel tidak tahu apa-apa mengenai hal ini.
Manuel memberitahu ibunya mengenai apa yang ia inginkan untuk upacara pemakamannya. Manuel meminta agar nanti ia mengenakan pakaian Komuni Pertamanya dan Alkitab yang dibuka pada bagian Yeremia 17:14 sebagai ganti dari bantal di kepalanya. Ayat itu berbunyi, “Sembuhkanlah aku, ya TUHAN, maka aku akan sembuh; selamatkanlah aku, maka aku akan selamat. Sebab Engkaulah kepujianku !” Ia juga berpesan agar ibunya jangan menangis dan tidak ada yang boleh menangisinya. Justru, mereka harus mengenangnya dalam doa dan sukacita agar pemakamannya dapat mencerminkan pesta besar yang akan segera ia alami di surga.
Akhirnya, pada tanggal 20 Juli 2010, tiba saatnya bagi Manuel untuk menjalani hari terakhirnya di bumi dan beralih dalam kemuliaan surga. Manuel berbaring dengan Rosario yang ia pegang dengan erat di tangannya. Imam merayakan Misa Kudus dalam kamarnya. Setelah Manuel menerima Komuni, ia berkata dengan suara lemah, “Sudah selesai.” Dengan demikian, Manuel, sang Laskar Terang, pergi untuk menghadiri pesta surgawi yang ia rindukan dan berjumpa dengan Yesus yang selama ini ia sebut sebagai teman baiknya. 
Hidupnya yang sangat singkat ia jalani dengan tujuan yang jelas, yaitu untuk mencintai, berkorban, dan membawa orang lain kepada Yesus lewat kesaksiannya. Hal ini tercermin dari kata-katanya sendiri yang ia sampaikan kepada ibunya: “Bu, apakah benar-benar ada orang yang tidak mencintai Yesus ? Kita harus membawa sebanyak mungkin jiwa-jiwa kepada-Nya." Semoga doa, tujuan, dan teladan Manuel menjadi inspirasi bagi kita semua.

Untuk infografis orang kudus yang menarik dapat melihat di instagram @saintpedia
Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan“disarikan dan diterjemahkan oleh saintpedia: https://saintpediastory.blogspot.com/

Komentar

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. MGM National Harbor Casino to reopen Thursday
    The MGM National 전주 출장샵 Harbor Casino in Hanover, Md., will reopen Thursday after 충청북도 출장마사지 two months 계룡 출장마사지 of being closed due 경주 출장안마 to low 군산 출장안마 demand. The casino is located in

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer